Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui
mekanisme pasar adalah apa yang disebut dengan eksternalitas.Secara umum dapat
dikatakan bahwa Esternalitas adalah
suatu efek samping dari suatu tindakan pihak tertentu terhadap pihak lain, baik
dampak yang menguntungkan maupun yang merugikan. Dalam literatur asing, efek
samping mempunyai istilah seperti : external effects, externalities,
neighboorhood effects, side effects, spillover effects (Sudgen and williams,
1990, Mishan 1990, Zilberman and marra, 1993).
Efek samping dari suatu kegiatan
atau transaksi ekonomi yang positif (positive external effects, external
economic). Misalnya seseorang yang membangun sesuatu pemandangan yang indah dan
bagus pada lokasi tertentu mempunyai dampak positif bagi orang sekitar yang
melewati lokasi tersebut. Dan efek yang negatif (negative external effects, external
diseconomi), misalnya polusi udara, air dan suara.
Ada juga eksternalitas yang
dikenal sebagai eksternalitas yang berkaitan dengan uang (pecuniary
externalities) yang muncul ketika dampak eksternalitas itu disebabkan oleh
meningkatnya harga. Misalnya, suatu perusahaan didirikan pada lokasi tertentu atau
kompleks perumahan baru dibangun, maka harga tanah tersebut akan melonjak
tinggi. Meningkatnya harga tanah tersebut menimbulkan dampak external yang
negatif terhadap konsumen lain yang ingin membeli tanah disekitar daerah
tersebut.Dalam contoh diatas efek tersebut dalam perubahan harga tanah, dimana
kesejahteraan masyarakat berubah tetapi perubahan itu akan kembali ke keadaan
keseimbangan karena setiap barang akan menyamakan rasio harga-harga barang
dengan Marginal Rate of Substitution (MRS) jadi, suatu fakta bahwa tindakan
seseorang dapat mempengaruhi orang lain tidaklah berarti adanya kegagalan pasar
selama pengaruh tersebut tercermin dalam harga-harga sehingga tidak terjadi
ketidak efisienan dalam perekonomian.
Jadi
yang dimaksud dengan eksternalitas hanyalah apabila tindakan seseorang
mempunyai dampak terhadap orang lain (atau segolongan orang lain) tanpa adanya
kompensasi apapun juga sehingga timbul inefisiensi dalam alokasi faktor
produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar