Puluhan tahun Nuh berdakwah, tetapi umatnya
tidak mau mengikuti ajarannya dan tetap menyembah berhala. Bahkan mereka sering
kali menganiaya Nuh dan pengikutnya. Untuk itu Nuh meminta Allah supaya
menurunkan azab bagi mereka. Kemudian dalam kisah tersebut dikatakan bahwa
Allah mengabulkan permintaan Nuh. Agar umat Nuh yang beriman terhindar dari
azab tersebut, Allah memerintahkan Nuh untuk membuat bahtera. Bersama para
pengikutnya, Nuh mengumpulkan paku dan menebang kayu besar dari pohon yang ia
tanam selama 40 tahun. Melalui wahyu-Nya, Allah membimbing Nuh membuat bahtera
yang kuat untuk menghadapi serangan topan dan banjir. Bahtera Nuh dianggap
merupakan alat angkutan laut pertama di dunia.
Menurut Al Qur'an, bahtera Nuh telah mendarat di
Bukit Judi dan banyak perbedaan pendapat mengenai Bukit Judi tersebut, baik
dari para ulama maupun temuan arkeolog. Ada pendapat
yang menunjukkan suatu gunung di wilayah Kurdi atau
tepatnya di bagian selatanArmenia, ada
pendapat lain dari Wyatt Archeological Research, bukit tersebut terletak di
wilayah Turkistan Iklim
Butan, Timur laut pulau yang oleh orang-orang Arab disebut sebagai Jazirah Ibnu
Umar (Tafsir al-Mishbah).
Di dalam Alkitab menyebutnya
terdampar di Gunung Ararat Turki. Para arkeolog Cornuke dan tim mengatakan bahwa bahtera
Nuh diduga telah ditemukan di Iran. Lokasinya tidak sesuai seperti yang dijelaskan dalam
kitab Kejadian; Bahtera ini telah melakukan perjalanan dari timur
mengarah ke Mesopotamia. Cornuke dan tim berpikir
bahwa Gunung Ararat adalah kemungkinan besar sebagai sebuah pengalihan saja.
"Alkitab memberikan petunjuk di sini tetapi ini bukanlah mengarah ke
Turki, tetapi mengarah langsung ke Iran.
Berdasarkan foto yang dihasilkan dari gunung Ararat,
menunjukkan sebuah perahu yang sangat besar diperkirakan memiliki luas 7.546
kaki dengan panjang 500 kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki dan masih ada
tiga tingkat lagi di atasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar